Sering saja kita mendengar orang membicarakan, ‘’sementara masih muda’’. Tetapi sudah pasti setiap orang mempunyai tafsiran yang berbeza dan berlainan. Ada yang positif, misalnya selagi muda giat belajar; ada pula yang memaknainya secara negatif seperti berseronok-seronok dan sebagainya dengan slogan: kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya-raya. Dan yang kelakarnya, slogan terakhir ini dilanjutkan dengan kalimat: mati masuk surga.
Menurut falsafah hidup Islam, sejak seorang manusia akil-baligh dan waras (tidak gila), maka ia harus mempersiapkan matinya. Sebab, tidak ada manusia yang bila ajalnya, sementara dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di dunia kelak di akhirat. Bukankah perkataan tanggungjawab itu sendiri dimanifestasikan sebagai tanggung di dunia dan jawab di akhirat nanti.
Maka, dalam situasi umur yang uncertain ini, pilihan paling aman dan selamat adalah memanfaatkan setiap waktu untuk persiapan khusnul khatimah (pengakhiran yang baik), yakni dengan beribadah. Sama ada ibadah ritual, maupun ibadah dalam erti yang lebih luas (sosial).
Allah swt berfirman, ‘’Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.’’ Rasulullah menegaskan, ‘’Dunia adalah ladang amal bagi akhirat.’’ Ini artinya, visi hidup seorang Muslim melampaui dimensi duniawinya. Segala aktiviti hidupnya, selain memiliki wawasan dan matlamat duniawi, juga berorientasi pada pencapaian negeri akhirat yang baik (syurga).
Karena itu, waktu bagi seorang Muslim, sangat berharga. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah saw mengingatkan, ‘’Ada dua kenikmatan yang membuat kebanyakan manusia tertipu iaitu nikmat sihat dan waktu lapang." (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain, Nabi mengingatkan 5 kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan baik:
"Manfaatkanlah lima kesempatan sebelum datang kesempitan. Manfaatkan usia mudamu sebelum tibanya masa tua, manfaatkan waktu sihatmu sebelum tibanya masa sakit, gunakan
kekayaanmu sebelum kamu ditimpa kemiskinan, gunakan waktu luangmu sebelum kamu sibuk dan manfaatkan hidupmu sebelum kamu mati." (HR al-Hakim)
"Laksanakan segera amal soleh karena tujuh hal: sebelum datang kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang menyesatkan, penyakit yang membinasakan, masa tua yang melumpuhkan, kematian yang mendadak, dajal sebagai makhluk terjahat yang senantiasa mengintip atau datangnya kiamat yang sangat pahit dan amat mengerikan." (HR Tirmidzi).
Semoga kita mampu memaknai masa muda dengan benar....
Menurut falsafah hidup Islam, sejak seorang manusia akil-baligh dan waras (tidak gila), maka ia harus mempersiapkan matinya. Sebab, tidak ada manusia yang bila ajalnya, sementara dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di dunia kelak di akhirat. Bukankah perkataan tanggungjawab itu sendiri dimanifestasikan sebagai tanggung di dunia dan jawab di akhirat nanti.
Maka, dalam situasi umur yang uncertain ini, pilihan paling aman dan selamat adalah memanfaatkan setiap waktu untuk persiapan khusnul khatimah (pengakhiran yang baik), yakni dengan beribadah. Sama ada ibadah ritual, maupun ibadah dalam erti yang lebih luas (sosial).
Allah swt berfirman, ‘’Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.’’ Rasulullah menegaskan, ‘’Dunia adalah ladang amal bagi akhirat.’’ Ini artinya, visi hidup seorang Muslim melampaui dimensi duniawinya. Segala aktiviti hidupnya, selain memiliki wawasan dan matlamat duniawi, juga berorientasi pada pencapaian negeri akhirat yang baik (syurga).
Karena itu, waktu bagi seorang Muslim, sangat berharga. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah saw mengingatkan, ‘’Ada dua kenikmatan yang membuat kebanyakan manusia tertipu iaitu nikmat sihat dan waktu lapang." (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain, Nabi mengingatkan 5 kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan baik:
"Manfaatkanlah lima kesempatan sebelum datang kesempitan. Manfaatkan usia mudamu sebelum tibanya masa tua, manfaatkan waktu sihatmu sebelum tibanya masa sakit, gunakan
kekayaanmu sebelum kamu ditimpa kemiskinan, gunakan waktu luangmu sebelum kamu sibuk dan manfaatkan hidupmu sebelum kamu mati." (HR al-Hakim)
"Laksanakan segera amal soleh karena tujuh hal: sebelum datang kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang menyesatkan, penyakit yang membinasakan, masa tua yang melumpuhkan, kematian yang mendadak, dajal sebagai makhluk terjahat yang senantiasa mengintip atau datangnya kiamat yang sangat pahit dan amat mengerikan." (HR Tirmidzi).
Semoga kita mampu memaknai masa muda dengan benar....
i think the archive you wirte is very good, but i think it will be better if you can say more..hehe,love your blog,,,
ReplyDelete